Apakah anak Anda berisiko memiliki perilaku mirip autisme?

4 Menit untuk membaca
Apakah anak Anda berisiko memiliki perilaku mirip autisme?
AI Translate
Translated by AI
Bangkok Hospital Headquarter

Saat ini ditemukan bahwa anak usia prasekolah dan taman kanak-kanak lebih berisiko memiliki perilaku yang mirip dengan autisme. Penyebab utamanya adalah pola asuh. Namun, perilaku yang mirip atau seolah-olah autisme ini dapat dicegah dan diperbaiki jika orang tua memahami dan memberikan perhatian dekat kepada anaknya.


Apa itu perilaku mirip autisme

Perilaku mirip autisme, yang dalam media sosial sering disebut sebagai “autisme palsu”, adalah kondisi di mana anak kekurangan “stimulasi” dalam komunikasi dua arah. Hal ini menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi dengan orang lain karena orang tua atau pengasuh kurang berinteraksi dengan anak, seperti tidak berbicara atau bermain dengan anak, tetapi malah membiarkan anak bermain perangkat komunikasi seperti tablet dan smartphone. Ini adalah komunikasi satu arah atau penerimaan pesan hanya dari satu arah, yang mengakibatkan anak mengalami gangguan perkembangan sosial.



Autisme VS Autisme Palsu

Autisme terjadi karena kelainan pada otak anak sejak dalam kandungan, sedangkan autisme palsu terjadi terutama karena “kurangnya stimulasi”. Meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip, anak dengan autisme palsu jika mendapatkan “stimulasi” yang tepat dalam waktu singkat bisa kembali menjadi anak normal. Sedangkan anak dengan autisme, meskipun telah mendapatkan latihan telah mendapatkan latihan stimulasi, masih memiliki perilaku yang berbeda dari anak normal. Namun demikian, anak autisme jika mendapatkan stimulasi perkembangan yang tepat dapat mengalami perbaikan perkembangan dan perilaku yang signifikan.

 

img


Periksa Anak untuk Menghindari Gejala Autisme

Usia

Gejala

6 Bulan Tidak tersenyum atau menunjukkan ekspresi senang
9 Bulan Tidak mengeluarkan suara, tersenyum, menunjukkan ekspresi wajah, atau berinteraksi bolak-balik
12 Bulan Tidak menoleh saat dipanggil namanya, tidak bermain air liur
18 Bulan Tidak bermain berpura-pura secara sederhana, tidak menggunakan bahasa lisan bersama dengan bahasa tubuh


***Anak dengan gejala ini berada dalam kelompok risiko autisme. Untuk memastikan apakah anak tersebut autisme atau hanya memiliki perilaku mirip autisme, sebaiknya periksalah ke dokter spesialis perkembangan anak.

 

img

Ajari Anak Jauh dari Perilaku Mirip Autisme

Cara mengasuh anak agar jauh dari perilaku yang mirip autisme bisa dilakukan oleh orang tua sebagai berikut:

  • Sering Berbicara dengan Anak 
    Untuk anak kecil, perlu bicara dengan pelan dan jelas agar anak belajar pengucapan dan meniru perilaku pengasuhnya. Setidaknya, ajaklah anak berbicara 30 menit – 1 jam sehari agar terjadi komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, sehingga anak dapat belajar kosakata yang membantu dalam komunikasi. Selain itu, anak juga dapat belajar interaksi antara orang dewasa – anak, guru – murid, teman – teman, dan sebaiknya beri kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya.

  • Jauhkan Anak dari Smartphone
    Selama 1,5 tahun pertama, sebaiknya hindari memberikan smartphone atau tablet kepada anak. Untuk anak lebih dari 1,5 tahun, jika memperbolehkan bermain tidak boleh lebih dari 1 jam sehari dan hindari membiarkan anak bermain sendiri. Sementara itu, berikanlah cinta kasih, serta bangun kemampuan melalui permainan yang menunjang perkembangan otak dan fisik seperti merangkai balok, menganyam tali, mewarnai, membuat adonan, bermain sepak bola, bersepeda, dll.



Perilaku Mirip Autisme, Tahu Cepat, Sembuh Cepat

Jika anak memiliki perilaku yang mirip autisme, orang tua tidak perlu khawatir karena dapat sembuh dan pulih dengan cepat jika diketahui lebih awal. Anak yang ditemukan memiliki perilaku mirip autisme jika diobati dengan benar, gejalanya akan membaik dalam waktu 6 bulan dan bisa kembali menjadi anak normal.

 

Bagi orang tua atau wali yang meragukan atau tidak yakin apakah anak mengalami autisme atau memiliki perilaku yang mirip autisme, sebaiknya periksakan perkembangan anak dengan dokter spesialis untuk diagnosa yang tepat dan tidak boleh diabaikan. Karena usia 5 tahun pertama adalah tahap di mana otak anak berkembang sepenuhnya dan perlu dicegah serta diobati dengan cara yang tepat.

img


Setiap Masalah Anak Ada Solusi di “Klinik Perkembangan Anak, Pusat Pediatri”

Anda dapat membawa anak ke program pemeriksaan perkembangan anak oleh dokter ahli dari Klinik Perkembangan Anak, Pusat Pediatri seperti:

  • Program pemeriksaan screening perkembangan anak awal
  • Program pemeriksaan tingkat perkembangan anak di setiap usia
  • Program pemeriksaan tingkat perkembangan anak di setiap usia, keterampilan manajemen, pra keterampilan akademik dan keterampilan belajar anak-anak (Pre – Academic Skills)



Alat Pemeriksaan Perkembangan

  • Alat ASQ
  • Alat Denver II, alat standar Mullen Scale of Early Learning
  • Alat BRIEF-P yang dapat memberikan skor pada setiap tingkat dengan membandingkan dengan skor standar internasional, yang menjadi Standard Test dengan hasil lebih akurat daripada di tempat lain dalam bentuk Screening Test


Dilengkapi dengan tim dari berbagai disiplin ilmu, termasuk:

  • Psikolog anak dan remaja
  • Dokter pediatri khusus perkembangan dan perilaku
  • Terapi okupasi
  • Februari terapeut atau pengajar pendidikan khusus yang membantu memperbaiki perilaku dan merangsang perkembangan anak agar kembali normal dan tumbuh sesuai dengan usianya.

Alangkah baiknya, jika Anda dapat meningkatkan potensi anak Anda untuk belajar dan berkembang sepenuhnya.

 

Informasi oleh

Doctor Image

Dr. Mantana Chalanun

Pediatrics

Developmental and Behavioral Pediatrics

Dr. Mantana Chalanun

Pediatrics

Developmental and Behavioral Pediatrics
Doctor profileDoctor profile