Tulang sendi bahu adalah sendi yang kepala tulang dan soketnya tidak terlalu dalam, terbentuk secara longgar dengan ligamen dan otot di sekitar kepala bahu menahannya. Hal ini menyebabkan sendi bahu lebih mudah terlepas dibandingkan sendi lain di tubuh. Rasa nyeri yang terjadi pada sendi bahu bisa bersifat sementara atau kronis dan bervariasi tergantung penyakitnya.
3 penyakit yang sering terjadi pada sendi bahu dan sebaiknya diketahui agar dapat segera diobati antara lain Robekan Tendon Rotator Cuff (Rotator Cuff Tear), Bahu Beku (Frozen Shoulder), dan Radang Sendi (Arthritis)
1) Robekan Tendon Rotator Cuff
Merupakan masalah yang sering terjadi baik pada orang dewasa maupun orang tua. Pasien seringkali datang dengan keluhan nyeri dan tidak dapat menggunakan bahu secara normal. Sebagian besar tendon robek pada area tempat tendon menempel pada tulang lengan atas (Humerus) yang bisa robek satu tendon atau lebih.
Robekan dapat dimulai dari pengikisan pada bagian atas tendon (yang disebabkan oleh gesekan dari taji tulang di bagian atas (Acromion) dengan tendon) atau dapat disebabkan oleh proses degenerasi (Degeneration) dari tendon, atau karena penggunaan atau cedera. Pasien sering mengalami nyeri saat tidur, terutama saat tidur miring, nyeri saat mengangkat lengan atau menurunkannya dalam beberapa posisi, kelemahan saat mengangkat atau memutar bahu, terjadi suara gesekan saat menggerakkan bahu dalam beberapa posisi. Pengobatan tergantung pada lokasi cedera.
Saat ini pengobatannya adalah pembedahan invasi minimal untuk memperbaiki tendon yang robek (Minimally Invasive Surgery: MIS).
2) Bahu Beku
Merupakan kondisi di mana gerakan sendi bahu terbatas, yang mana biasanya diawali dengan ketidakmampuan untuk mengangkat, mengesampingkan, atau memutar bahu. Gerakan bahu secara bertahap berkurang sampai akhirnya sangat terbatas. Diketahui bahwa penderita diabetes, hipertiroidisme, dan penyakit jantung memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kondisi bahu beku dibanding orang pada umumnya. Selain itu, orang yang pernah mengalami cedera bahu dan sempat berhenti menggerakkan bahu sementara waktu mungkin juga berpeluang mengalami bahu beku. Orang tua lebih mungkin mengalami penyakit ini dibanding kelompok usia lainnya. Jika tidak diobati, gejala akan menumpuk dan memburuk.
Penyebab bahu beku disebabkan oleh peradangan pada jaringan di sekitar sendi bahu yang disebut peradangan pada kapsul sendi bahu. Biasanya, kapsul bahu cukup fleksibel dan dapat membesar atau menyusut sesuai gerakan sendi bahu, tetapi saat mengalami bahu beku, kapsul bahu menjadi meradang dan menyusut sehingga kehilangan fleksibilitasnya. Hal ini menyebabkan gerakan bahu menurun dan timbul rasa nyeri di sekitar sendi bahu baik siang maupun malam hari selama beberapa minggu. Kebanyakan pasien masih dapat menggunakan lengan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan gerakan yang menggantikan gerakan sendi bahu. Namun, upaya memaksakan gerakan bahu yang berlebihan dapat meningkatkan peradangan dan menyebabkan cedera pada tulang dan sendi.
Pengobatan meliputi meningkatkan gerakan bahu dan mengurangi rasa nyeri, terutama saat tidur, dengan latihan fisioterapi untuk mengurangi kekakuan bahu, meningkatkan gerakan. Bisa jadi dengan penggunaan kompres panas, dingin, atau terapi ultrasound. Penggunaan obat jika nyeri kronis dan parah, mungkin memerlukan suntikan ke dalam sendi atau operasi masuk minim untuk memperluas kapsul bahu agar bisa lebih leluasa sesuai penyebab penyakit.
3) Radang Sendi Bahu
Yang sering ditemukan ada 2 jenis:
1) Penyakit Osteoartritis atau Radang Sendi Kronis (Osteoarthritis)
Dihasilkan dari kerusakan pada tulang rawan yang menutupi tulang sendi yang secara perlahan menghilang, menyebabkan tulang sendi bergesekan satu sama lain saat bergerak hingga menyebabkan kekakuan sendi, mengakibatkan nyeri di sekitarnya, terutama saat udara dingin.
2) Penyakit Radang Sendi Rematik (The Rheumatoid Arthritis)
Penyebab pastinya belum diketahui, namun penyebab yang umum ditemukan adalah sistem kekebalan tubuh yang tidak normal menyebabkan kehancuran sendi tulangnya sendiri. Penyakit ini bisa terjadi pada usia berapa pun dan wanita lebih rentan terkena penyakit ini dibandingkan pria. Ini juga merupakan penyakit kronis yang memiliki gejala yang datang dan pergi. Mereka yang berpotensi mengalami radang sendi sebagian besar memiliki berat badan yang lebih dari batas normal atau bahkan atlet yang fit juga bisa mengalaminya. Radang sendi diobati dengan konsumsi obat bersama dengan mengurangi aktivitas yang mempengaruhi sendi, berolahraga untuk meningkatkan fleksibilitas sendi, seperti olahraga intensitas rendah (Low – Intensity) seperti jogging hingga intensitas sedang (Moderate – Intensity) seperti bersepeda, dan lain-lain.
Jika terjadi kelainan atau masalah pada bahu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis untuk diagnosis dan penyusunan rencana pengobatan yang tepat. Karena perbaikan bagian bahu yang rusak dengan cepat bisa mengurangi tingkat keparahan dan memungkinkan seseorang untuk kembali bergerak dengan lebih baik.









