Banyak orang mengenal diabetes, tetapi kondisi pradiabetes yang belum sepenuhnya menjadi penyakit diabetes dapat diabaikan. Memahami dan melakukan pencegahan penting tidak hanya mengurangi risiko menjadi penderita diabetes kronis, tetapi juga membantu mengendalikan kadar gula agar terhindar dari berbagai penyakit yang merugikan kesehatan.
Apa itu Pradiabetes?
Pradiabetes (Prediabetes) atau juga dikenal sebagai diabetes laten adalah kondisi ketika tubuh memiliki kadar gula darah lebih tinggi dari normal. Ini terjadi karena sistem pengaturan gula dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik, tetapi belum mencapai tingkat penderita diabetes. Akibatnya, banyak yang tidak menyadari bahwa mereka berada dalam kondisi ini dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Di kemudian hari, itu bisa menjadi penyakit diabetes. Yang lebih penting kondisi pradiabetes ini dapat memicu penyakit jantung dan otak serta pembuluh darah.
Apa penyebab pradiabetes?
Meskipun penyebab pasti pradiabetes masih belum diketahui, ketidakseimbangan kadar gula dalam tubuh, terutama ketika pankreas tidak memproduksi insulin cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, termasuk respons tubuh terhadap insulin yang lambat, dapat menyebabkan pradiabetes. Selain itu, faktor keturunan, kelebihan berat badan, kadar lemak tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik adalah beberapa penyebab pradiabetes.
Siapa yang berisiko pradiabetes?
- Mereka yang berusia 35 tahun ke atas
- Mereka yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas
- Penderita tekanan darah tinggi atau kadar lemak darah tinggi
- Penderita penyakit jantung dan pembuluh darah
- Mereka dengan sindrom ovarium polikistik
- Mereka dengan riwayat keluarga penderita diabetes
- Mereka dengan riwayat diabetes selama kehamilan
- Mereka yang merokok
Apa saja gejala pradiabetes?
- Sering haus
- Sering buang air kecil
- Sering merasa lapar
- Mudah lelah
- Penglihatan kabur
- Atau tidak ada gejala sama sekali
Bagaimana cara mendiagnosis pradiabetes?
Dokter akan melakukan diagnosis pradiabetes dengan
- Memeriksa kadar gula darah setelah puasa makan dan minum 8 jam (Fasting Plasma Glucose) dengan kadar gula darah saat puasa antara 100 – 125 miligram/desiliter jika pradiabetes
- Memeriksa toleransi glukosa oral (Oral Glucose Tolerance Test) dengan meminum larutan glukosa dan mengukur kadar gula darah setelah minum. Jika ada pradiabetes, tingkat yang dihasilkan akan berada di 140 – 200 miligram/desiliter
- Pemeriksaan kadar HbA1C (HbA1C) untuk menunjukkan kadar gula darah selama 3 bulan terakhir. Jika ada pradiabetes, hasil tingkat akan antara 5.7 – 6.4%

Cara Pengobatan Pradiabetes
Pengobatan pradiabetes biasanya menekankan perubahan perilaku pada pasien seperti:
- Mengontrol berat badan agar tetap dalam batas normal
- Berolahraga secara teratur setidaknya 150 menit seminggu
- Mengurangi makanan manis, berminyak, dan asin
- Berhenti merokok
- Jika perubahan perilaku tidak efektif, dokter mungkin meresepkan obat
Bagaimana mencegah pradiabetes?
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahun
- Jika berisiko, sebaiknya memonitor kadar gula darah setiap 3 bulan
- Mengendalikan tekanan darah agar tetap pada tingkat normal 140 / 90 milimeter merkuri
- Menjaga kadar lemak dalam darah agar tidak melebihi batas
- Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan tetap ideal
- Cukup istirahat selama 7 – 8 jam
Dokter Spesialis Pradiabetes
Dr. Sithiphol Chinnapongse Direktur Pusat Diabetes, Tiroid, dan Endokrin Rumah Sakit Bangkok
Anda dapat klik di sini untuk membuat janji temu sendiri
Rumah Sakit Spesialis Pradiabetes
Rumah Sakit Bangkok siap merawat dan menangani mereka yang berada dalam kondisi pradiabetes dan penderita diabetes dengan tim dokter spesialis berpengalaman dan tim multidisiplin yang siap memberikan konsultasi dan perawatan. Ini untuk memastikan kesehatan yang baik dan kualitas hidup yang baik setiap hari.






