Kepercayaan dan Osteoporosis

3 Menit untuk membaca
Kepercayaan dan Osteoporosis
AI Translate
Translated by AI
Bangkok International Hospital (Brain x Bone)

Berapa jenis osteoporosis

Osteoporosis memiliki 2 jenis utama yaitu

  1. Osteoporosis primer adalah osteoporosis yang sering ditemukan pada wanita pascamenopause dan lansia. Secara alami, pada usia mencapai 50 tahun atau saat menopause, massa tulang perlahan-lahan menurun. Meskipun osteoporosis dapat terjadi pada siapa saja, yang paling sering ditemukan dan perlu diperhatikan adalah lansia
  2. Osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang disebabkan oleh berbagai penyakit atau penggunaan obat tertentu, yang dapat terjadi pada semua usia dari anak-anak hingga dewasa

Apakah osteoporosis merupakan penyakit keturunan?

Sebagian dari osteoporosis disebabkan oleh faktor keturunan seperti riwayat patah tulang pinggul pada orang tua, menunjukkan bahwa anak memiliki risiko tinggi mengalami patah tulang pinggul yang sama. Dapat dikatakan bahwa 40% osteoporosis disebabkan oleh faktor genetik pasien, yang mempercepat kerusakan tulang. Sementara sekitar 50% – 60% osteoporosis disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti kurang olahraga, asupan kalsium atau vitamin D yang tidak cukup, serta beberapa penyakit kronis. Maka, osteoporosis adalah hasil dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan, bukan hanya faktor keturunan semata.


Bagaimana osteoporosis yang disebabkan oleh faktor keturunan?

Osteoporosis akibat faktor keturunan melibatkan beberapa jenis gen seperti gen yang berkaitan dengan produksi kolagen, gen yang terkait dengan stimulasi pemecahan tulang, dan lainnya. Tidak disebabkan oleh satu gen tunggal yang dapat dihilangkan, sehingga harus menggunakan pengobatan yang ada saat ini, yaitu konsumsi kalsium, vitamin D, olahraga, obat osteoporosis yang sesuai untuk setiap individu, serta pemeriksaan pribadi. Pemeriksaan tunggal tidak dapat menyimpulkan risiko masing-masing individu terhadap osteoporosis.


Apakah benar mengonsumsi kalsium setiap hari menjamin tulang tidak keropos?

Kalsium adalah mineral penting untuk tulang yang membuat tulang kuat. Kurangnya asupan kalsium pada lansia meningkatkan risiko osteoporosis karena usia ini memiliki pemecahan tulang yang signifikan dan ekskresi kalsium yang lebih besar dari tubuh, sehingga kalsium harus dikonsumsi dalam jumlah memadai. Namun, mengonsumsi kalsium saja tidak menjamin bebas dari osteoporosis. Jika pasien memiliki tingkat pemecahan tulang yang berlebihan dan ekskresi kalsium yang terlalu besar, risiko patah tulang tetap tinggi, sehingga perlu disertai dengan obat osteoporosis yang tepat untuk individu.


Berapa jumlah kalsium yang harus diterima setiap usia?

Kalsium adalah mineral esensial, dan jumlah yang direkomendasikan berbeda berdasarkan kelompok usia termasuk:

  • Anak-anak Karena ukuran tulangnya lebih kecil, jumlah kalsium harian akan lebih sedikit dibandingkan orang dewasa, yaitu sekitar 600 miligram per hari.
  • Dewasa Setelah usia 30 tahun, konsumsi kalsium dapat memberikan manfaat terbatas karena massa tulang telah mencapai puncaknya. Untuk mencegah lebih lanjut kerusakan tulang, disarankan untuk mendapatkan 600 miligram kalsium per hari.
  • Ibu hamil atau menyusui Perlu mengonsumsi lebih banyak kalsium untuk memenuhi kebutuhan tubuh, disarankan mendapatkan 1.200 miligram per hari
  • Lansia Harus menambah asupan kalsium karena massa tulang mulai berkurang. Jumlah yang disarankan adalah 800 – 1.000 miligram per hari, tergantung berat badan dan kondisi tubuh

Apakah berjemur mendapatkan vitamin D efektif mencegah osteoporosis?

Vitamin D sangat penting dalam pencegahan dan pengobatan osteoporosis. Namun, tubuh mendapat vitamin D dari sinar matahari langsung, yang paling baik untuk menghasilkan vitamin D di kulit. Ketika sinar matahari mengenai kulit, zat prekursor vitamin D di bawah kulit akan berubah menjadi vitamin D. Waktu yang tepat untuk mendapatkan vitamin D adalah antara 9.00 – 15.00 dan sinar matahari harus menyentuh kulit secara langsung. Pada lansia, hal ini mungkin menyebabkan iritasi kulit karena kulit tidak sebaik saat muda, sehingga disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D yang lebih mudah diakses, yang saat ini tersedia dalam bentuk suplemen dan obat.


Apakah harus jatuh agar tulang keropos hingga patah?

Jatuh adalah faktor utama patah tulang, terutama pada lansia. Namun, tidak semua jatuh menyebabkan patah tulang karena tulang belakang dapat retak bahkan tanpa jatuh. Penyebab retak tulang belakang adalah karena menahan berat tubuh atau keruntuhan tulang akibat osteoporosis, baik secara perlahan-lahan atau tanpa adanya riwayat jatuh sebelumnya. Oleh karena itu, patah tulang akibat jatuh tidak termasuk tulang belakang, tetapi bagian lain seperti tulang pinggul, pergelangan tangan, lengan, dan lainnya.

Informasi oleh

Doctor Image

Maj.gen. Prof. Dr. Thawee Songpatanasilp

Orthopedic Surgery

Maj.gen. Prof. Dr. Thawee Songpatanasilp

Orthopedic Surgery

Doctor profileDoctor profile