Obesitas mewabah di seluruh dunia, dokter menganjurkan teknik pengecilan lambung.

4 Menit untuk membaca
Obesitas mewabah di seluruh dunia, dokter menganjurkan teknik pengecilan lambung.
AI Translate
Translated by AI
Bangkok Hospital Headquarter

Dari epidemi obesitas yang menyebar ke seluruh dunia, merupakan faktor yang menyebabkan banyak komplikasi dan penyakit kronis, baik itu diabetes, tekanan darah tinggi, jantung, pembuluh darah, asam urat, osteoartritis, hingga kondisi lemak hati (fatty liver) yang semakin meningkat. 

Saat ini, situasi obesitas di masyarakat Thailand diperkirakan sekitar 10% dari populasi atau sekitar 6 juta orang. Salah satu penyebab obesitas adalah mengonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan tubuh, makan makanan tinggi lemak dan kurang berolahraga.

Kriteria Obesitas 

Kriteria bagi mereka yang mulai obesitas adalah memiliki indeks massa tubuh (Body Mass Index: BMI) sekitar 25 – 30, berat badan bisa berkisar 70 – 80 kilogram. Kelompok ini dianggap belum obesitas, hanya kelebihan berat badan, namun harus waspada karena cenderung dapat menjadi obesitas. Dokter sering menyarankan untuk memperbaiki pola makan dan meningkatkan olahraga. Jika dihitung secara proporsi, kelompok ini adalah yang terbanyak, sekitar 30% dari populasi atau sekitar 20 juta orang. Jika mereka dapat mengubah kebiasaan makan dan olahraga, berat badan akan perlahan-lahan turun hingga tidak menimbulkan masalah.

Namun, untuk mendeteksi apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak, dokter akan mempertimbangkan dari beberapa hal, seperti membandingkan berat badan. Jika berat badan melebihi 80 – 90 kilogram, dengan BMI ≥ 32.5 dan terdapat komplikasi, kelompok ini dianggap obesitas dan mungkin mulai bermasalah. Sedangkan bagi yang memiliki BMI sekitar 30 – 37.5 dan belum memiliki komplikasi, dokter akan memberikan rekomendasi yang sama seperti kelompok pertama, yaitu memperbaiki pola makan dan olahraga. Beberapa mungkin perlu menggunakan obat yang menghambat penyerapan lemak di usus, tetapi itu berarti kelompok ini harus berhenti makan makanan berlemak. Jika menggunakan obat penghambat lemak namun tetap mengonsumsi makanan berlemak, ini tidak membantu sama sekali.

Kelompok yang menjadi masalah hingga harus ditangani, terutama operasi untuk mengecilkan lambung, adalah kelompok dengan BMI antara 32.5 – 37.5 dengan komplikasi dan kelompok dengan BMI lebih dari 37.5. Beberapa mungkin memiliki berat badan lebih dari 100 kilogram. Jika pengendalian makanan, olahraga, atau konsumsi obat tidak berhasil, dokter akan merekomendasikan operasi untuk membantu mengurangi berat badan dalam jangka panjang dan menurunkan risiko kematian dini.

photo

Penurunan berat badan dengan metode operasi Minimally Invasive Surgery (MIS) memiliki tujuan utama yaitu mengurangi ukuran lambung untuk mengurangi penyerapan makanan. Operasi ini tersedia dalam 3 metode:

1. Penempatan cincin lambung (Laparoscopic Gastric Banding)

Silicone ditempatkan pada bagian atas lambung sehingga ukurannya menjadi 30 cc agar pasien merasa kenyang lebih cepat karena ukuran lambung lebih kecil. Setelah beberapa waktu, lemak di sekitar lambung akan hilang. Metode ini dapat menurunkan berat badan sekitar 60% dari kelebihan berat badan. Walaupun efektif tanpa perlu membuang bagian lambung, metode ini mungkin tidak cocok bagi pasien yang sangat obesitas, terutama jika tidak disiplin mengontrol makanan, dapat kembali gemuk lagi.

2. Operasi bypass lambung (Laparoscopic REY Bypass Gastrectomy)

Memasukkan kamera dan alat bedah untuk mengecilkan lambung menjadi kecil dan memotong bagian usus kecil sekitar 150 cm, lalu menghubungkannya dengan lambung. Pasien perlu mengubah cara makan dengan mengunyah lebih halus karena makanan tidak melewati pencernaan di lambung. Ini dapat mengurangi berat badan.

3. Operasi pengecilan lambung dengan metode sleeve (Laparoscopic Sleeve Gastrectomy – LSG)

Cocok untuk pasien dengan BMI > 35 dan memiliki lebih dari 2 komplikasi. Metode ini mengeluarkan sekitar 80% lambung, termasuk bagian yang memproduksi hormon pengendali rasa lapar, dengan membentuk lambung menyerupai tabung pisang dengan lebar sekitar 1 cm dan kapasitas 150 cc. Ini dapat menurunkan berat badan hingga 40 – 60% dari berat awal.


Penanganan operasi ini dilakukan hanya ketika pasien tidak bisa menurunkan berat badan dengan pengendalian makanan, obat-obatan, atau olahraga, dan tubuh telah banyak menyimpan lemak hingga berdampak buruk pada kesehatan dan munculnya komplikasi berbahaya. Laporan medis menunjukkan bahwa orang obesitas cenderung memiliki lemak yang menumpuk seperti di perut dan pankreas, yang mungkin pernah kita dengar disebut penyakit fatty liver. Selain itu, penelitian luar negeri menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan hubungan dengan kanker ginekologi seperti kanker ovarium dan kanker rahim lebih tinggi dibandingkan non-obesitas karena lemak mempengaruhi kadar hormon wanita. Pada pria, obesitas dapat menyebabkan masalah lidah menghalangi jalur pernapasan, menyebabkan mendengkur, dan sleep apnea.


Operasi pengecilan lambung bukan solusi instan untuk kurus. Diperlukan waktu sekitar 6 bulan untuk tubuh membakar lemak berlebih. Dampak segera adalah berkurangnya asupan makanan. Ketika asupan makanan berkurang, tubuh akan menggunakan lemak yang tersimpan sebagai energi hingga mencapai berat badan yang diinginkan.

photo

Namun demikian, operasi pengecilan lambung adalah langkah terakhir dalam penanganan obesitas. Dalam jangka panjang, pengendalian asupan makanan tetap penting. Jangan mengonsumsi lebih dari yang tubuh gunakan dan rajin berolahraga agar pembakaran lemak tetap berlangsung. Dengan demikian, peluang untuk kembali obesitas akan berkurang.

Informasi oleh

Doctor Image

Prof. Dr. Suthep Udomsawaengsup

Family Medicine, Surgery

Prof. Dr. Suthep Udomsawaengsup

Family Medicine, Surgery

Doctor profileDoctor profile