Mengenal Kondisi Fatty Liver
Kondisi fatty liver (Fatty Liver) berarti adanya penumpukan lemak, yang sebagian besar berbentuk Trigliserida dalam sel hati, yaitu adanya kelebihan gula dalam tubuh melebihi kebutuhan sehingga hati membangunnya menjadi lemak (Lipogenesis)Pada orang normal, kadar gula dikendalikan oleh insulin yang diproduksi oleh pankreas. Ketika gula darah tinggi, pankreas akan mengeluarkan lebih banyak insulin. Insulin akan bekerja di hati, otot, dan sel lemak untuk menggunakan gula tersebut
Pada kondisi resistensi insulin (Insulin Resistance), yang bisa disebabkan oleh faktor genetik (Genetic Predisposition) atau perilaku (Imbalance Lifestyle), konsumsi makanan yang mengandung banyak gula atau lemak (High Carbohydrate and High Fat Diet) akan menyebabkan sel-sel tidak merespons insulin. Hal ini menyebabkan pankreas memproduksi lebih banyak insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kondisi resistensi insulin semakin meningkat sehingga hati menumpuk lebih banyak lemak. Di era ini, tidak ada gula yang lebih berbahaya daripada High Fructose Corn Syrup, yang digunakan industri makanan dan minuman dalam produk makanan dan minuman jadi, yang merupakan penyebab terbesar dari kondisi fatty liver
Bagaimana Mengetahui Apakah Kita Mengalami Fatty Liver
- Mengambil sampel darah untuk menilai fungsi hati (Liver Function Test) apakah terdapat peningkatan inflamasi (Inflammation) di atas normal. Pada orang yang mengalami fatty liver, kadar gula dan lemak dalam darah mungkin juga lebih tinggi dari normal
- Pemeriksaan ultrasonografi di daerah perut dapat menunjukkan bahwa hati mungkin membesar dan terlihat lebih putih dibandingkan dengan ginjal dan limpa
- Pemeriksaan penumpukan lemak di hati dengan Scan (Dexa Scan Whole Body)
- Fibroscan adalah pemeriksaan elastisitas bersama dengan penilaian penumpukan lemak dalam jaringan hati untuk mengeksplorasi kerusakan jaringan akibat adanya lemak yang menumpuk
Pencegahan Kondisi Fatty Liver
- Menurunkan berat badan dengan mengontrol jumlah dan kualitas makanan. Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi (High Fat) seperti susu, mentega, es krim, kue, keju, santan, makanan laut, kuning telur. Karena Trigliserida adalah elemen penting yang menumpuk di hati, usahakan juga untuk menghindari makan makanan yang mengandung banyak karbohidrat dan gula.
- Tambahkan sayur-sayuran dan buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian seperti biji bunga matahari (Sunflower Seed), biji labu (Pumpkin Seed), wijen (Sesame Seed). Selain itu, mengonsumsi beberapa jenis sayuran juga dapat membantu mempercepat proses detoksifikasi hati, seperti brokoli, kubis, bawang putih, dan bawang.
- Disarankan untuk mengonsumsi daging tanpa lemak, seperti ikan.
- Fokus pada konsumsi lemak yang bernutrisi tinggi, seperti minyak zaitun (Olive Oil), alpukat (Avocado), minyak ikan omega-3 (Omega 3 Fish Oil).
- Olahraga secara teratur
- Beberapa herbal dan suplemen dapat membantu mengeluarkan racun dari hati, seperti Milk Thistle, Alpha Lipoic Acid (ALA), N-Acetyl-l-Cysteine (NAC)/NAC yang merupakan prekursor Glutathione, antioksidan terpenting dalam tubuh yang membantu mengeluarkan racun dari hati. Selain itu, Vitamin B dan magnesium (Magnesium) juga memiliki sifat untuk menyembuhkan dan merangsang perbaikan sel hati yang rusak.
- Hindari minuman beralkohol
Informasi:
-
Royal Life Anti-Aging Center, Rumah Sakit Bangkok
-
Asosiasi Dokter Pemulihan Kesehatan dan Promosi Studi Obesitas Bangkok (BARSO)
-
Pusat Penelitian Kesehatan Bangkok, Rumah Sakit Bangkok



