Ketika berbicara tentang migrain, sebagian besar orang cenderung memikirkan sakit kepala sebelah yang parah disertai mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya dan suara. Namun sebenarnya, migrain adalah penyakit sistem saraf yang memiliki berbagai gejala. Tidak hanya terbatas pada sakit kepala saja, tetapi juga memiliki gejala non-sakit kepala (Gejala Non-Sakit Kepala) dan terkadang gejala dapat dimulai sebelum sakit kepala muncul, atau mungkin terjadi di saat tidak ada sakit kepala sama sekali (Gejala Interiktal)
Apa itu migrain
Migrain adalah penyakit akibat gangguan kronis pada sistem saraf yang kompleks, yaitu disebabkan oleh gangguan fungsi di banyak bagian otak, terutama otak bagian hipotalamus (Hypothalamus) batang otak (Brain Stem) saraf trigeminal (Trigeminal Nerve) dan pembuluh darah otak. Fungsi otak yang normal menyebabkan pelepasan zat inflamasi di otak, menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak, yang tetapi menyebabkan sinyal nyeri serta gejala lainnya dari migrain.
Berapa tahap migrain
Migrain dapat dibagi menjadi 5 tahap
- Tahap sebelum nyeri (Prodrome) terjadi sebelum sakit kepala hingga 48 jam. Gejala yang sering ditemukan seperti sering menguap meskipun sudah cukup istirahat, kelelahan, merasa lemas, kekakuan leher, kabur, pusing, berpikir lambat, mudah jengkel, atau perubahan suasana hati.
- Tahap aura (Aura) ditemukan pada 20 – 25% orang yang mengalami migrain sebagai gejala sementara pada sistem saraf sebelum atau selama sakit kepala.
- Tahap sakit kepala (Headache) adalah gejala yang paling dikenal. Gejala yang sering ditemukan seperti nyeri berdenyut-sebelah atau dua sisi, mual, muntah, kepekaan pada cahaya, suara, bau, nyeri kulit di kepala, rasa sensitif terhadap sentuhan.
- Tahap setelah nyeri (Postdrome) meskipun sakit kepala sudah hilang, fungsi otak masih tidak normal. Gejala yang sering ditemukan seperti kelelahan, lemas, otak terasa penuh, pusing, berpikir lambat, suasana hati tidak stabil, beberapa orang mungkin tertekan atau cemas.
- Tahap antara tidak sakit kepala (Interictal Phase) beberapa orang dengan migrain mungkin memiliki berbagai gejala neurologis meskipun tidak sedang sakit kepala, yang harus diperhatikan dan segera menemui dokter untuk pemeriksaan sebelum gejala menjadi parah dan mempengaruhi kehidupan.
Bagaimana gejala migrain selama tahap tidak sakit kepala
Migrain pada tahap ke-5, tahap antara tidak sakit kepala (Interictal Phase) adalah gejala tersembunyi yang harus diperhatikan oleh penderita migrain, karena beberapa orang dengan migrain mungkin memiliki berbagai gejala neurologis meskipun tidak sedang sakit kepala, disebut Gejala Antara Tidak Sakit Kepala (Interictal Symptoms) . Gejala-gejala ini mungkin tidak parah, tetapi dapat mempengaruhi kualitas hidup atau aktivitas sehari-hari.
Gejala Interiktal yang sering ditemukan meliputi:
- Kepekaan terhadap cahaya (Photophobia) dapat merasa pedih atau tidak nyaman ketika terkena cahaya terang, meskipun tidak sedang sakit kepala.
- Kepekaan terhadap suara (Phonophobia) suara normal dapat terasa lebih keras atau mengganggu dari biasanya.
- Kepekaan terhadap bau (Osmophobia) berbagai bau seperti asap rokok, parfum, bau menyengat lainnya dapat terasa tidak nyaman.
- Nyeri dari rangsangan ringan (Allodynia) sentuhan ringan seperti menyisir rambut atau menyentuh kulit dapat menyebabkan rasa sakit.
- Gejala visual seperti Visual Snow pasien mungkin melihat pandangan kabur atau titik-titik kecil seperti salju di mata.
- Pusing atau kehilangan keseimbangan (Vestibular Symptoms) merasa pusing mual atau kehilangan keseimbangan.
- Otak terasa penuh (Brain Fog) memiliki masalah dengan daya ingat dan konsentrasi, kelelahan, merasa lebih mengantuk, energi menurun.
- Gejala emosional suasana hati yang berubah-ubah, mudah jengkel, depresi, kecemasan.
- Sakit kepala ringan (Low – Level Headache) beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala ringan dari waktu ke waktu selama interictal
Mengapa penting untuk mengenal gejala tersembunyi dari migrain
- Gejala-gejala ini mempengaruhi kualitas hidup seperti mudah lelah, konsentrasi menurun, kecemasan, dll.
- Memperhatikan gejala selama Interiktal dapat membantu memperingatkan terjadinya migrain di masa depan.
- Manajemen gejala selama periode interictal dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan migrain.
- Sering kali orang di sekitar tidak mengerti seperti berpikir “manja” “memikirkan sendiri” “berpura-pura sakit” atau “berpura-pura tidak bekerja” dapat menyebabkan prasangka terhadap penyakit migrain (Stigma Migrain)
- Menunda diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membawa pasien tidak menemui dokter yang tepat atau menyebabkan efek samping dari pengobatan yang tidak sesuai.
Karena migrain tidak hanya selesai dengan sakit kepala dan minum obat. Mengetahui berbagai gejala migrain akan membantu mengenali gejala penyakit dan dapat merencanakan perawatan diri serta berkonsultasi dengan dokter secara lebih tepat.
Migrain adalah penyakit sistem saraf yang kompleks dan dapat diekspresikan dalam banyak bentuk, mulai dari sering menguap, kabur, hingga pusing atau perubahan suasana hati, bahkan ketika tidak ada sakit kepala sama sekali. Mengetahui dan memperhatikan gejalanya dengan baik akan membantu Anda merawat diri sendiri dengan lebih efektif dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Dokter ahli dalam pengobatan migrain
dr..Kiratikorn Vongvaivanich Spesialis saraf dan sistem saraf, ahli dalam pengobatan sakit kepala dan migrain di Rumah Sakit Internasional Bangkok Rumah Sakit untuk Otak dan Tulang
Dapatklik di sini untuk membuat janji temu sendiri.
Rumah sakit yang ahli dalam pengobatan sakit kepala dan migrain
Pusat Otak dan Sistem Saraf di Rumah Sakit Internasional Bangkok, Rumah Sakit untuk Otak dan Tulang, menawarkan layanan perawatan migrain dan sakit kepala dengan tim dokter spesialis dan dokter multidisiplin yang berpengalaman serta teknologi pengobatan modern untuk meningkatkan kualitas hidup pasien sehari-hari.
